Sabtu, 19 September 2015

Kesalahanku

Sayang.....
Seketika aku mengingat kesalahanku yang kemarin yang telah membuatmu terluka.
Sayang.....
Setelah, apa yang aku lakukan dengan menyakiti hatimu aku tersadar. Bahwa aku, sangat menyakitimu & membuatmu sangat terluka. 
Sayang....
Aku lebih mengerti sekarang, aku sangat takut ketika nanti kamu membuat kesalahan seperti apa yang aku lakukan. 
Tuhan.......
Aku mengerti caraku ini sangat salah dan sangat bodoh karena apa yang aku lakukan terhadapnya. Ya aku sangat merasakannya. 
Sayang.......................
Apakah detik demi detik, rasa sayang dan rasa yang lainnya yang kamu rasakan untukku berkurang?
Sayang.....
Keegosianku, keras kepalaku, ke kanak-kanakanku. Hari demi hari apakah kamu merasa ilfeel? Jijik? Atau yang lainnya? Apakah kamu merasakan hal yang seperti itu? Katakan Sayang, katakan!!
Maaaaaaaaaaaafffffff dan berubah menjadi dewasa yang baik hanya maaf yang hanya aku bisa lakukan terhadapmu😩😩
Aku jijik.....
Aku benci.......
Aku kesal...................
Aku bodoh............
Membuatmu seperti ini, membuat hatimu tergores Sayang.
Aku berharap setelah masalah yang semua kita lewati karna ulahku yang membuatmu kecewa, aku ingin hubungan ini akan lebih baik-baik saja dan semakin dewasa kita menghadapinya.
Terimakasih Sayang perlahan lahan dirimu bisa membantu aku, berubah dengan sifatku yang seperti ini........
Sekali lagi maafkan aku Sayang jika caraku sangat salah yang telah membuatmu sangat kecewa.
Semua ini kulalukan karna aku terlalu sayang terhadapmu, caraku salah karna aku sangat sangat mencintaimu maafkan aku Sayanggggggggg😭

Selasa, 14 Juli 2015

"AKU"

Jam berdentang, *tik tak tik tak* dan aku hanya berdiam diri sambil melihat jarum jam bergerak. Aku memikirkan suatu hal yang mungkin banyak orang akan merasakan hal ini. Hal itu membuat aku kadang tidak bisa tidur, setiap hari selalu terpikirkan kata “Ketakutan”. Dari namanya saja aku sudah tidak mau mendengarnya lagi.

Aku dulu masih seperti orang-orang lain yang sangat mempunyai rasa takut. Setiap hari, diriku selalu dihampiri dengan hal yang menakutkan. Sebagai contoh, aku sangat takut dengan kamar mandi di rumahku. Awalnya aku takut karena kamar mandi itu gelap. Namun, saat ku nyalakan lampunya, akan terasa terang kan?

Hampir setiap hari aku ditinggal pergi oleh keluargaku untuk keluar rumah. Dan pastinya aku hanya sendiri di dalam rumah. Pada keadaan seperti itu, ketakutan semakin menghampiri diriku. Di sudut ruangan semua terasa sangat sepi, banyak yang tidak terbayangkan oleh ku. Yang aku pikirkan pada saat itu hanyalah rasa takut.

Di malam hari aku selalu mendapatkan hal-hal yang menakutkan, seperti aku melihat ada benda yang jatuh tetapi sebenarnya tidak ada, dan mendengar suara aneh tapi ternyata suara itu tidak ada. Jadi, apakah semua itu? Mengapa ini semakin membuat ku sangat takut?

Setiap hari aku memikirkan bagaimana cara menghilangkan hal itu dalam diriku. Tapi, aku masih seperti orang bodoh. Aku tidak bisa menghilangkan itu, mengapa ketakutan itu selalu datang kepadaku? Apakah ketakutan hanya datang pada orang bodoh sepertiku? Semua itu membuat tekad ku lebih kuat untuk menghilangkan rasa takut ini.

Pada akhirnya, di suatu hari aku berdiam diri di kamar, dan memikirkan mengapa aku bisa seperti itu? Aku berpikir terus menerus, dan sampai akhirnya aku menemukan masalah ku. Ternyata, semua ketakutan itu berasal dari pikiranku sendiri yang selalu memikirkan rasa takut yang berlebih.

Mungkin sebelumnya aku tidak mengerti bahwa pikiran dapat mempengaruhi kepribadian seseorang. Dari situlah aku mulai berubah, setiap harinya aku selalu berpikir untuk tidak memikirkan hal-hal yang berkaitan dengan ketakutan.
Aku benar-benar tidak percaya, semua itu berhasil.

Sebelumnya aku selalu berpikir akan rasa takut yang berlebih. Namun, akhirnya aku dapat memecahkan masalah ku ini. Sampai sekarang, rasa takut itu benar benar hilang dalam diri ku dan aku bebas dari “Ketakutan”.